MAKALAH
SILVIKA
PROSES FOTOSINTESIS
FAKTOR FISIOLOGIS DAN
LINGKUNGAN
Oleh:
YONATAN TUAN L. TAINAES
JURUSAN KEHUTANAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
2015
KATA PENGANTAR
Pujidansyukur
dipanjatkankehadiratTUHAN Yang
MahaKuasa.Karenaatasberkatrahmatdantuntunannyamakalahinidapatdiselesaikandenganbaik.
Makalahinidisajikandenganmateritentangproses
fotosintesisdanfaktorfisiologisdanlingkungan, dengantujuanpembuatanuntukmemenuhituntutansalahsatumatakuliahyaitu
“SILVIKA”.
Penulisjugaberharapmakalahinidapatbergunasebagai media belajardanberbagiilmukepada
para pembaca.
Akhir kata, pujidansyukurdipanjatkankehadiratTuhanYang MahaKuasasertamengkhaturkanucapanterimakasihataskesediaandariberbagaipihak
yang sedianyatelahmembantumenyelesaikanmakalahinikarenatanpabantuanpihak lain
makalahinitidakmungkindapatdiselesaikaninidenganbaik.
Kupang, September
2015
Penulis
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR................................................................................................. ii
DAFTAR ISI................................................................................................................ iii
BAB I
PENDAHULUAN............................................................................................... 1
1.1 LatarBelakang................................................................................................. 1
1.2 TujuanPenulisan.............................................................................................. 1
1.3 MetodePenulisan............................................................................................. 1
BAB II
PEMBAHASAN ................................................................................................. 2
2.1 FOTOSINTESIS............................................................................................. 2
2.2PENGARUH
LINGKUNGAN TERHADAP FOTOSINTESIS.................. 2
BAB III
PENUTUP ........................................................................................................... 6
3.1 Kesimpulan...................................................................................................... 6
DAFTAR
PUSTAKA.................................................................................................. vii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
LATAR
BELAKANG
Fotosintesis
adalah proses produksi karbohidrat yang berasal dari bahan organik melalui transformasi energy
matahari menjadi energi kimia satu-satunya di bumi yang sangat penting
berdasarkan beberapa alasan.
Fotosintesis adalah proses yang sangat kompleks yang terdiri dari
serangkaian reaksi yang menghasilkan bahan organic dari zat-zat organik. karbon dioksida diambil dari udara dan
oksigen yang bervolume dikembalikan.
Pada hakekatnya, proses tersebut dapat dilukiskan sebagai penyerapan
energi cahaya oleh khloroplast, pembelahan (fotolisis) air menjadi ion hydrogen
dan gas oksigen, dan penggunaan ion hydrogen untuk mereduksi karbon dioksida
menjadi gula.
Dasar
proses tersebut terdiri dari tiga macam reaksi yaitu;
1. Rareaksi
fisik: Karbon dioksida ditransfer dari
atmosfir kedalam daun untuk dilarutkan dalam air. Resistensi total transfer iniadalah salah
satu dari factor-faktor pembatas terpenting dalam proses tersebut.
2. Reaksi
fotokimia: 2 sampai 4 persen radiasi
yang diterima digunakan untuk fotosintesis, dengan panjang gelombang yang
paling aktif pada bagian merah dan biru spectrum warna. Energi diserap oleh klorofil a dan b (dan
beberapa pigmen pembantu) dan “dipompa” oleh unit molekul khlorofil besar menjadi
ikatan fosfat berenergi tinggi dalam molekul adenosine triphosphate (ATP)
3. Reaksi
kimia dan enzim: ini adalah urutan
banyak tahapan reaksi dari produk stabil pertama, phosphoglyceric acid (PGA),
menjadi gula yang berangka karbon 3,4,5 dan 6.
Kecepatan
fotosintesis dipengaruhi oleh faktor tanaman dan lingkungan. Faktor-faktor ini terdiri atas beberapa
yaitu, Faktor Internal (Faktor Dalam): Umur daun
danKondisi Klorofil dan Kloroplas;
dan Faktor Eksternal (Faktor Luar):
Cahaya, Suhu,Konsentrasi CO2,Ketersediaan air,Nutrisi, dan Kadar
kebersihan udara,
1.2
TUJUAN PENULISAN
Makalah
ini disusun dengan tujuan untuk memenuhi tuntutan salah satu mata kuliah
(SILVIKA), guna memperoleh nilai dan juga membagi ilmu kepada para
pembaca.Makalah ini membahas tentang proses fotosintesis dan faktor fisiologis
dan lingkungan.
1.3 METODE
PENULISAN
Dalam penyusunan makalah penulis
menggunakan metode Browsing internet dan membaca buku. Dengan
metode ini penulis merncari segala informasi memgenai proses
fotosintesis dan factor fisiologis dan lingkungan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. FOTOSINTESIS
Fotosintesis
adalah proses produksi karbohidrat yang berasal dari bahanorganik melalui
transformasi energy matahari menjadi energy kimia. Fotosintesis adalah proses yang sangat
kompleks yang terdiri dari serangkaian reaksi yang menghasilkan bahan organic dari
zat-zat organik. karbon dioksida diambil
dari udara dan oksigen yang bervolume dikembalikan. Pada hakekatnya, proses tersebut dapat
dilukiskan sebagai penyerapan energi cahaya oleh khloroplast, pembelahan
(fotolisis) air menjadi ion hydrogen dan gas oksigen, dan penggunaan ion
hydrogen untuk mereduksi karbon dioksida menjadi gula.
Dasar
proses tersebut terdiri dari tiga macam reaksi:
4. Rareaksi
fisik: Karbon dioksida ditransfer dari
atmosfir kedalam daun untuk dilarutkan dalam air. Resistensi total transfer iniadalah salah
satu dari factor-faktor pembatas terpenting dalam proses tersebut.
5. Reaksi
fotokimia: 2 sampai 4 persen radiasi
yang diterima digunakan untuk fotosintesis, dengan panjang gelombang yang
paling aktif pada bagian merah dan biru spectrum warna. Energi diserap oleh klorofil a dan b (dan
beberapa pigmen pembantu) dan “dipompa” oleh unit molekul khlorofil besar
menjadi ikatan fosfat berenergi tinggi dalam molekul adenosine triphosphate
(ATP)
6. Reaksi
kimia dan enzim: ini adalah urutan banyak
tahapan reaksi dari produk stabil pertama, phosphoglyceric acid (PGA), menjadi
gula yang berangka karbon 3,4,5 dan 6.
2.2. PENGARUH
LINGKUNGAN TERHADAP FOTOSINTESIS
Faktor Internal (Faktor Dalam):
1. Umur daun: Umur
daun sangat mempengaruhi proses fotosintesis. Proses penuaan yang terjadi pada
daun akan berdampak pada proses fotosintesis. Menurut penelitian yang
dilaksanakan oleh Akmalia menyatakan bahwa,”Kecepatan fotosintesis dipengaruhi
oleh umur daun. Seiring dengan penambahan umur daun maka kandungan klorofilnya
semakin tinggi. Hal ini menyebabkan proses fotosintesis berlangsung semakin
cepat. Namun, pada titik tertentu ketika
daun sudah terlampau tua, maka akan terjadi degradasi klorofil yang menyebabkan
kandungan klorofil semakin sedikit. Sehingga, proses fotosintesis pun berjalan
lebih lambat.” Titik optimum proses fotosintesis pada tanaman, yaitu ketika
optimalnya klorofil seiring pertambahan umur tanaman berbeda-beda pada setiap
tanaman (Akmalia, 2009).
2. Kondisi Klorofil dan Kloroplas: Fotosintesis
dapat terjadi pada sel-sel yang mengandung klorofil. Klorofil disebut juga zat
hijau daun. Sel-sel yang banayak mengandung klorofil banyak terdapat di daun,
sehingga daun berwarna hijau. Klorofil tersebut antara lain berperan dalam
menangkap cahaya. Cahaya ini diperlukan tumbuhan untuk berlangsungnya proses
fotosintesis. Klorofil terdapat di dalam kloroplas. Di dalam bahasan tentang
sel, telah dipelari bahwa kloroplas merupakan salah satu organel sel. Kloroplas
memiliki dua membran yaitu membran luar dan membrane dalam. Bagian dalam
kloroplas memiliki bagian-bagian yakni tilakoid dan stroma (Rahman).
Proses
fotosintesis merupakan proses pembentukan bahan organik dari bahan-bahan
anorganik (CO2, H2O, H2S) dengan bantuan
energy cahaya dan pigmen utama berupa klorofil yang terdapat di dalam kloroplas
(Sri. Y, dkk:2011). Selain klorofil juga terlibat pigmen lain yaitu karotenoid
yang berfungsi untuk membentuk klorofil dalam menangkap cahaya serta melindungi
klorofil dari proses fotooksidasi.Klorofil merupakan fluoresen, artinya dapat menerima
sinar dan mengembalikannya dalam gelombang yang berlainan. Klorofil-a tampak
hijau tua, tapi jika sinar direfleksikan maka akan tampak merah darah.
Klorofil-b berwarna hijau cerah jika sinar direfleksikan makan berwarna
merah-coklat pada fluorensi. Klorofil banyak meresap sinar merah dan nila.Daun menyerap lebih dari 90% panjang
gelombang ungu dan biru yang mengenainya, dan hampir sebesar persentase panjang
gelombang jingga dan merah.Hampir semua penyerapan ini dilakukan oleh pigmen
kloroplas.Foton dalam tilakoid mengeksitasi sebuah elektron pada karotenoid
atau klorofil.Klorofil berwarna hijau karena tidak efektif dalam menyerap
panjang gelombang hijau, melainkan memantulkan.Pengukuran penyerapan nisbi
dapat dilakukan melalui berbagai panjang gelombang cahaya oleh pigmen yang
dimurnikan dengan menggunakan spektrofotometer.Semua spesies tumbuhan
memperlihatkan puncak utama pada wilayah cahaya biru, keduanya disebabkan hasil
penyerapan cahaya oleh klorofil dan karotenoid (Salisbury dan Ross, 1995).
Pengunaan panjang gelombang 645nm dan 660nm dikarenakan panjang gelombang
tersebut akan mengalami absorbsi terbesar pada klorofil a dan b (Tjitrosomo,
1985).
Berdasarkan hasil penelitian,
tingginya jumlah klorofil berbanding lurus dengan kecepatan fotosintesis.Hal
ini dikarenakan, klorofil merupakan penangkap cahaya matahari yang merupakan
sumber energy fotosintesis. Sehingga, semakin tinggi kadar klorofil semakin
cepat pula proses fotosintesis (Akmalia, 2009).
Faktor Eksternal (Faktor Luar):
1.
Cahaya: Cahaya langsung berpengaruh pada pertumbuhan
pohon melalui intensitas, kualitas dan lama penyinaran. Jika tumbuhan terbuka terhadap cahaya secara
berangsur dari kegelapan ke cahaya matahari penuh, biasanya ditemukan bahwa
hasil positif fotosintesis neto tidak diperoleh sampai pada nilai ambang
intensitas cahaya minimal tertentu dilampaui.
Dengan bertambahnya intensitas cahaya, bertambah kecepatan fotosintesis
neto daun yang terbukabaik. Tercapai
titik tertentu yang disebut titik kejenuhan cahaya, bila kenaikan intensitas
cahaya tidak memberikan kenaikan fotosintesis neto lebih lanjut. Jika intensitas cahaya melebihi titik
kejenuhan, fluktuasi intensitas cahaya berpengaruh kecil terhadap kecepatan
fotosintesis. Pada intensitas cahaya
yang sangat tinggi, fotosintesis dapat dibatasi oleh foto oksidasi khloroplast.
2.
Suhu: Pengaruh suhu terhadap fotosintesis neto
sulit untuk dievaluasi. Pertama, otosintesis
neto merupakan selisih tingkat fotosintesis dan respirasi yang besamaan waktu,
dan hubunga suhu terhadap kedua proses tersebut sangat berbeda. Kedua, di lapangan, kenaikan suhu biasanya
berhubungan dengan kenaikan intensitas cahaya, sehingga pengaruhnya
membingungkan. Kisaran suhu optimal
untuk fotosintesis bervariasi dengan spesies dan ekotipe tetapi biasanya antara
18 dan 250 C untuk pohon-pohon daerah sedang, dangan kisaran ekstrim
antara -5 dan 400 C. (Stocker, 1960; Kozlowski dan Keller,
1966). Kisaran actual suhu optimal untuk
setiap spesies tergantung pada banyak factor, termasuk umur, kesehatan daun,
ketersediaan air dan cahaya.
3.
Konsentrasi
CO2:Konsentrasi karbon dioksida atmosfir bumi di atas
tajuk hutan diperkirakan 0,03 persen volume 300 ppm. Di dalam hutan, konsentrasi CO2
biasanya lebih tinggi. Ketersediaan CO2
biasanya dapat menjadi factor pembatas fotosintesis (Kramer dan Kozlowski,
1960). Hal ini merupakan kasus yang
sangat mungkin dalam tajuk pohon hutan yang rapat atau tanaman pertanian selama
siang hari bila fotosintesis aktif mengambil CO2 dari udara dan
pencampuran atmosfir sangat sedikit karena stagnasi udara. Dengan menurunnya konsentrasi CO2
sekitar daun, level minimal dicapai yang disebut kosentrasi kompensasi CO2,
yang di bawahnya tidak terdapat lagi hasil positif fotosintesis neto. Umumnya, untuk tunbuhan C3, konsentrasi
CO2 minimal ini adalah 50 sampai 100 ppm; namun, seperti yang disebutkan pada proses
fotosintesis terdapat kelompok tumbuhan C4 (tidak menunjukkan
fotorespirasi) yang mempunyai kemampuan fotosintesis yang sangat tinggi dan
dapat berfungsi pada konsentrasi CO2 antara 0 dan 10 ppm.
4.
Ketersediaan
air: Porsi sangat kecil dari total air yang
digunakan oleh tumbuhan dikonsumsi langsung pada proses fotosintesis. Karena itu, pengaruh deficit air pada
fotosintesis disebabkan hamper seluruhnya oleh pengaruh tidak langsung terhadap
hidrasi protoplasma dan penutupan stomata.
Kondisi optimal fotosintesis terjadi bila daun turgor penuh. Ini terjadi bila air tanah berlimpah dan
kondisi atmosfir menghendaki evaporasi rendah.
Dengan tanah yang mongering di bawah kapasitas lapang dan potensi air
dalam tanah menurun (menjadi lebih negative), terjadi kehilangan turgor dan
penutupan stomata, yang selanjutnya membatasi pemasukan CO2 dan menyebabkan
penurunan fotosintesis. Mungkin terdapat
perbedaan kecepatan penurunan yang tergantung pada toleransi kekeringan suatu jenis. Fanomena penurunan fotosintesis ini
disebabkan oleh penurunan ketersediaan air dalam daun, atau lebih tepatnya,
penurunan potensi air daun yang menyebabkan stress air pada tumbuhan.
5.
Nutrisi: Nutrisi pohon hutan mempengaruhi fotosintesis
dalam dua cara; langsung, dengan jalan mempengaruhi efisiensi proses; dan tidak
langsung, berpengaruh terhadap produksi fotosintesis total pohon. Penelitian dengan pohon Douglas-fir berumur
24 tahun (Brix, 1971) telah menunjukkan bahwa kemampuan fotosintesis pucuk yang
baru dalam tahun pemupukan naik 78 persen sebagai akibat tambahan nitrogen bila
daun terkena suhu dan kondisi air yang baik dan bila intensitas cahaya 5000
fc. Kecepatan fotosintesis bertambah
hanya bila daun yang diperlukan terkena intensitas cahaya yang lebih tinggi
daripada 2000 fc (yaitum seperlima cahaya matahari penuh). Secara tidak langsunng, status nutrisi pohon
mempengaruhi fotosintesis melalui pengaruh terhadap luas individu daun dan
ukuran total tajuk. Nutrisi juga
mempengaruhi vigor dan luas system perakaran, yang mempengaruhi penyerapan air
dan hidrasi daun.
6.
Kadar
kebersihan udara:Pencemaran
atmosfer akibat berbagai emisi gas telah merusak tumbuhan dalam beberapa cara.
Beberapa gas beracun yang kini melimpah di udara adalah Nitrogen Oksida,
Belerang Oksida, dan logam berat lainnya. Pada kebanyakan pencemaran udara,
secara sendiri-sendiri atau kombinasi menyebabkan kerusakan dan perubahan
fisiologis tanaman yang kemudia diekspresikan dalam gangguan pertumbuhan
(Kozlowski, 1971). Pencemaran menyebabkan perubahan pada tingkat individu
hingga tingkat komunitaa tanaman. Kerusakan pun meliputi kerusakan makroskopis
daun, kerusakan anatomi daun, dan yang paling fatal adalah kerusakan
klorofil.Penghambatan terhadap fotosintesis seringkali dihubung-hubungkan
dengan tingginya tingkat pencemaran udara. Gas-gas beracun tersebut telah
mempengaruhi kloroplas sebagai tempat adanya klorofil. Hal ini jelas telah
menghambat terjadinya proses fotosintesis pada tanaman.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
o
Fotosintesis adalah proses produksi
karbohidrat yang berasal dari bahanorganik melalui transformasi energy matahari
menjadi energy kimia.
o
Fotosintesis adalah proses yang sangat
kompleks yang terdiri dari serangkaian reaksi yang menghasilkan bahan organic
dari zat-zat organic.
o
Dasar proses fotosintesis terdiri dari
tiga macam reaksi: Rareaksi fisik, Reaksi fotokimia, dan Reaksi kimia dan enzim
o
Kecepatan fotosintesis dipengaruhi oleh
faktor tanaman dan lingkungan yang terdiri atas factor internal dan factor
eksternal.
o
Faktor Internal (Faktor Dalam) yaitu: Umur daun
dan Kondisi Klorofil dan Kloroplas.
o
Faktor Eksternal (Faktor Luar) yaitu:Cahaya,
Suhu, Konsentrasi CO2, Ketersediaan air, Nutrisi, dan Kadar
kebersihan udara.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar