Selasa, 06 Oktober 2015

MAKALAH FISIOLOGI POHON



MAKALAH
FISIOLOGI POHON





Oleh:

YONATAN TUAN L. TAINAES


JURUSAN KEHUTANAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
2015


KATA PENGANTAR
Puji dan syukur dipanjatkan kehadirat TUHAN Yang Maha Kuasa.  Karena atas berkat rahmat dan tuntunannya makalah ini dapat diselesaikan dengan baik.
Makalah ini disusun dengan tujuan pembuatan untuk memenuhi tuntutan salah satu mata kuliah yaitu “FISIOLOGI POHON”.  Penulis juga berharap makalah ini dapat berguna sebagai media belajar dan berbagi ilmu kepada para pembaca.
Akhir kata, puji dan syukur dipanjatkan kehadirat TUHAN Yang  Maha Kuasa serta mengkhaturkan ucapan terima kasih atas kesediaan dari berbagai pihak yang sedianya telah membantu menyelesaikan makalah ini karena tanpa bantuan pihak lain makalah ini tidak mungkin dapat diselesaikan dengan baik.

Kupang,   September  2015

Penulis







DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................. ii
DAFTAR ISI................................................................................................................ iii
BAB I
          PENDAHULUAN............................................................................................... 1
          1.1 Latar Belakang................................................................................................ 1
          1.2 Tujuan Penulisan............................................................................................. 1
          1.3 Metode Penulisan............................................................................................ 1
BAB II
          PEMBAHASAN ................................................................................................. 2
          2.1 FISIOLOGI.................................................................................................... 2
         2.2 PERKECAMBAHAN.................................................................................... 3
        2.3   FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN           3
BAB III
          PENUTUP ........................................................................................................... 6
          3.1 Kesimpulan...................................................................................................... 6
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................. vii

BAB I
PENDAHULUAN

1.1        LATAR BELAKANG
Fisiologi mempunyai arti yaitu suatu ilmu yang mempelajari fungsi, proses, dan aktifitas suatu organisme dalam menjaga dan mengatur kehidupannya.  Dengan mempelajari fisiologi, kita akan dapat lebih memahami berbagai macam gejala yang ditampakkan oleh tumbuhan.
 Pada dasarnya gejala-gejala yang ditampakkan dapat di jelaskan berdasarkan prinsip kimia dan fisika. Beberapa proses metabolisme telah dapat dijelaskan secara rinci tentang prinsip prinsip kimia dan fisika yang terlibat, dimana penjelasan ini telah dapat diterima oleh para ahli. 
Berdasarkan penjelasan bahwa gejala-gejala yang ditampakkan dapat di jelaskan berdasarkan prinsip kimia dan fisika.  Maka kita dapat melihat prinsip kimia dan fisika tersebut dalam penjelasan proses perkecambahan yaitu:
·         Proses fisika terjadi ketika biji menyerap air (imbibisi) akibat dari potensial air rendah pada biji yang kering.
·         Proses kimia terjadi ketika air masuk pada biji kemuadian air tersebut mengaktifkan embrio untuk melepaskan hormon Giberelin (GA).
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan adalah faktor luar dan faktor dalam.  Faktor luar yang mempengaruhi pertumbuhan pada perkembangan adalah makanan, air, suhu, kelembapan, oksigen, dan cahaya.  Pertumbuhan juga dipengaruhi oleh faktor-faktor dalam, misalnya gen dan hormon.  Hormon tumbuh disebut juga zat tumbuh.  Zat tumbuh ini banyak jenisnya, antara lain auksin, giberelin, sitokini, asam absisat, gas etilen, asam traumalin, dan kalin.


1.2        TUJUAN PENULISAN
Makalah ini disusun dengan tujuan untuk memenuhi tuntutan salah satu mata kuliah, guna memperoleh nilai dan juga membagi ilmu kepada para pembaca.  Makalah ini membahas tentang FISIOLOGI POHON.

1.3       METODE PENULISAN
Dalam penyusunan makalah penulis menggunakan metode Browsing internet.  Dengan  metode ini penulis mencari segala informasi memgenai FISIOLOGI POHON melalui internet.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1.      FISIOLOGI
Fisiologi mempunyai arti yaitu suatu ilmu yang mempelajari fungsi, proses, dan aktifitas suatu organisme dalam menjaga dan mengatur kehidupannya. Dengan mempelajari fisiologi, kita akan dapat lebih memahami bagaimana sinar matahari dimanfaatkan oleh tumbuhan untuk menghasikan karbohidrat dari bahan baku anorganik berupa air dan karbondioksida, mengapa tumbuhan membutuhkan banyak air, bagaimana biji berkecambah, mangapa tumbuhan layu jika kekeringan dan berbagai macam gejala lainnya yang ditampakkan oleh tumbuhan.
 Pada dasarnya gejala-gejala yang ditampakkan dapat di jelaskan berdasarkan prinsip kimia dan fisika. Beberapa proses metabolisme telah dapat dijelaskan secara rinci tentang prinsip prinsip kimia dan fisika yang terlibat, dimana penjelasan ini telah dapat diterima oleh para ahli. 
fisiologi terkait dengan pertumbuhan yang merupakan proses pertambahan volume yang irreversible  (tidak dapat kembali lagi yang disebabkan adanya pembelahan mitosis atau pembesaran sel. Alat untuk mengukur pertumbuhan disebut dengan Auksanometer.  Perkembangan adalah terspesialisasinya sel-sel menjadi struktur dan fungsi tertentu.  Perkembangan tidak dapat diukur dengan ukuran, tetapi dapat dinyatakan dengan perubahan bentuk dan tingkat kedewasaan.  Perkembangan awal suatu tumbuhan secara garis besar melalui tiga tahap, yaitu : pembelahan sel, morfogenesis, dan difesensiasi seluler.
1.       Pembelahan sel.  Zigot didalam biji tumbuhan mengalami pembelahan sel mitosis membentuk jaringan embrional.
2.       Morfogenesis (perkembangan bentuk).  Embrio yang terbentuk di dalam biji memiliki kotiledon dan akar serta tunas rudimeter. Sesudah berkecambah, akar dan tunas rudimeter tersebut akan berkembang membentuk sistem akar dan tunas tumbuhan. Proses ini yang dinamakan morfogenesis.
3.       Diferensiasi seluler.  Pada tahap ini, jaringan embrional terus berkembang menjadi struktur dengan fungsi khusus yang akan dimiliki saat dewasa.


2.2.      PERKECAMBAHAN
Berdasarkan penjelasan diatas bahwa gejala-gejala yang ditampakkan dapat di jelaskan berdasarkan prinsip kimia dan fisika.  Maka kita dapat melihat prinsip kimia dan fisika tersebut dalam penjelasan proses perkecambahan berikut ini:
·         Proses fisika terjadi ketika biji menyerap air (imbibisi) akibat dari potensial air rendah pada biji yang kering.
·         Proses kimia terjadi ketika air masuk pada biji kemuadian air tersebut mengaktifkan embrio untuk melepaskan hormon Giberelin (GA). Hormon ini mendorong aleuron (lapisan tipis bagian luar endosperma) untuk mensintesis dan mengeluarkan enzim.
Enzim bekerja dengan menghidrolisis cadangan makanan yang terdapat pada kotuledon dan endosperma. Kemudian enzim yang ada pada biji tersebut misalnya enzim amilase akan mengubah amilun yang terdapat pada kotiledon menjadi glukosa. Dan glukosa ini diperlukan untuk proses pembentukan energi bersama oksigen. Selanjutnya, selama pertumbuhan embrio akan menjadi bibit tanaman.


2.3.      FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan adalah faktor luar dan faktor dalam.
1.      Faktor Luar.  Faktor luar yang mempengaruhi pertumbuhan pada perkembangan adalah makanan, air, suhu, kelembapan, oksigen, dan cahaya.
a.       Makanan
Makanan adalah sumber energi dan sumber materi untuk mensyintetis berbagai komponen sel. Nutrien yang dibutuhkan tumbuhan bukan hanya karbon dioksida dan air, tetapi unsur-unsur lainnya. Karbon dioksida diabsorpsi oleh daun, sedangkan air dan mineral diserap oleh akar.
b.      Air
Air termasuk senyawa utama yang sangat dibutuhkan tumbuhan. Air berfungsi antara lain untuk berfotosintesis, mengaktifkan reaksi enzimatik, menjaga kelembapan, dan memebantu perkecambahan biji. Tanpa air reaksi kimia tidak akan terjadi yang akan mengakibatkan tumbuhan tersebut mati.
c.       Suhu
Tumbuhan membutuhkan suhu tertentu untuk tumbuh dan berkembang dengan baik, yang disebut dengann suhu optimum. Suhu yang paling rendah yang masih memungkinkan tumbuh untuk tumbuh disebut suhu minimum. Suhu yang paling tinggi yang masih memungkinkan untuk tumbuhan tumbuh disebut suhu maksimum.
d.      Kelembapan
Pengaruh kelembapan udara berbeda-beda terhadap berbagai tumbuhan. Tanah dan udara yang lembap berpengaruh baik bagi pertumbuhan. Kondisi lembap menyebabkan banyak air yang diserap tumbuhan dan lebih sedikit yang diuapkan. Kondisi tersebut mendukung aktivitas pemanjangan sel-sel. Dengan demikian, sel-sel lebih cepat mencapai ukuran maksimum sehingga tumbuhan bertambah besar.
e.       Cahaya
Banyaknya cahaya yang dibutuhkan oleh tumbuhan tidak selalu sama. Umumnya cahaya dapat menghambat pertumbuhan meninggi, karena cahaya matahari dapat menguraikan auksin (hormon pertumbuhan). Hal seperti ini dapat kita lihat dengan tanamanan yang tumbuh di tempat gelap akan lebih cepat tinggi daripada di tempat yang terang. Pertumbuhan yang cepat di tempat gelap disebut etiolasi.
Cahaya juga dapat merangsang pembungaan tumbuhan tertentu. Ada tumbuhan yang dapat berbunga pada hari pendek (lamanya penyinaran matahari lebih pendek pada waktu gelapnya). Ada pula tumbuhan yang berbunga pada hari panjang (lamanya penyinaran lebih panjang daripada waktu gelapnya).

2.        Faktor Dalam.  Pertumbuhan juga dipengaruhi oleh faktor-faktor dalam, misalnya gen dan hormon.
a.   Gen
Gen mengandung faktor-faktor sifat keturunan yang dapat diturunkan pada keturunannya. Gen juga berfungsi untuk mengontrol reaksi kimia di dalam sel, misalnya sintesis protein. Pembentukan yang merupakan dasar penusun tubuh tumbuhan, yang dikendalikan oleh gen secara langsung. Maka gen dapat mengatur pada pertumbuhan melalui sifat yang diturunkan dan sintesis-sintesis yang dikendalikannya.
b.  Hormon
Hormon adalah regulator pertumbuhan yang sangat esensial yang dibuat pada suatu bagian tumbuhan.  Hormon tumbuh disebut juga zat tumbuh yang komponennya terdiri atas senyawa protein dengan substansi kimia yang aktif. Zat tumbuh ini banyak jenisnya, antara lain auksin, giberelin, sitokini, asam absisat, gas etilen, asam traumalin, dan kalin.
-          Auksin.  Auksin merupakan senyawa Asam idol Asetat (idol Acetic Acid/aa) yang dihasilkan di ujung meristem apikal (ujung akar dan batang). Hormon auksin juga ditemukan pada bagian tanaman yang sedang mengadakan pertumbuhan memanjang. Adapun fungsi hormon auksin adalah untuk membantu perkecambahan, merangsang perpanjangan sel, memperpanjang titik tumbuh, serta merangsang pembentukan bunga dan buah.
-          Giberelin.  Fungsi hormon giberelin adalah: berperan dalam pemanjangan tumbuhan dan merangsang aktivitas kambium, berperan dalam partenikarpi (pembentukan buah tanpa biji), merangsang pertumbuhan ung sehingga tanaman dapat berbunga sebelum waktunya, juga menyebabkan tanaman tumbuh tinggi besar (raksasa).
-          Sitokinin.  Hormon ini merangsang pembelahan sel, merangsang pertumbuhan ke arah samping dari pucuk, dan mempercepat pertumbuhan akar, serta pelebaran daun. Hormon sitokinin dan auksin dapat bekerja secara sinergis. Perbandingan kadar hormon sitokinin dan akusin memengaruhi pertumbuhan. Jika konsentrasi sitokinin lebih tinggi, pembelahan sel terjadi di bagian pucuk batang.
-          Gas etilen.  Gas etilen banyak ditemukan pada buah yang sudah matang. Gas etilen dapat merangsang pematangan buah karena gas etilen dapat mengakibatkan respirasi sehingga buah yang keras dan masam akan menjadi matang, empuk, dan manis. Interaksi gas etilen dan hormon auksin juga akan merangsang pertumbuhan bunga pada tumbuhan.
-          Kalin.  Hormon ini yang mempengaruhi pertumbuhan organ tumbuhan.
-          Rhizokalin : merangsang pertumbuhan akar
-          Kaulokalin : merangsang pertumbuhan batang
-          Filokalin : merangsang pertumbuhan daun
-          Antokalin : merangsang pembentukan bunga
-          Asam Traumalin : merangsang pembelahan sel di daerah luka sebagai mekanisme untuk menutupi luka.




















BAB III
PENUTUP
3.1    KESIMPULAN
o   Fisiologi mempunyai arti yaitu suatu ilmu yang mempelajari fungsi, proses, dan aktifitas suatu organisme dalam menjaga dan mengatur kehidupannya. 
o   Perkembangan awal suatu tumbuhan secara garis besar melalui tiga tahap, yaitu : pembelahan sel, morfogenesis, dan difesensiasi seluler.
o   Proses perkecambahan terjadi melalui proses fisika dan kimia.
o   Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan adalah faktor luar dan faktor dalam.
o   Faktor luar yang mempengaruhi pertumbuhan pada perkembangan adalah makanan, air, suhu, kelembapan, oksigen, dan cahaya.
o   Faktor dalam yang mempengaruhi pertumbuhan, misalnya gen dan hormon.











DAFTAR PUSTAKA

Pratiwi D A dkk.  2007.  BIOLOGI Untuk SMA kelas XII.  Jakarta:  Erlangga.


Kusnadi,  Didik Priyandoko.  2006.  BIOLOGI SMA dan MA kelas XII.  Jakarta:  Piranti.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar