MAKALAH
FISIOLOGI POHON
Oleh:
YONATAN
TUAN L. TAINAES
JURUSAN
KEHUTANAN
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
NUSA CENDANA
KUPANG
2015
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur dipanjatkan kehadirat TUHAN
Yang Maha Kuasa. Karena atas berkat rahmat dan tuntunannya makalah ini dapat diselesaikan dengan baik.
Makalah ini disusun
dengan tujuan pembuatan untuk memenuhi tuntutan salah satu mata kuliah yaitu
“FISIOLOGI POHON”. Penulis juga berharap makalah ini dapat berguna sebagai media belajar dan berbagi ilmu kepada
para pembaca.
Akhir
kata, puji dan syukur dipanjatkan
kehadirat TUHAN Yang
Maha Kuasa serta mengkhaturkan ucapan terima kasih atas kesediaan dari berbagai pihak
yang sedianya telah membantu menyelesaikan makalah ini karena tanpa bantuan pihak
lain makalah ini tidak mungkin dapat diselesaikan dengan baik.
Kupang, September
2015
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................. ii
DAFTAR ISI................................................................................................................ iii
BAB I
PENDAHULUAN............................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang................................................................................................ 1
1.2 Tujuan Penulisan............................................................................................. 1
1.3 Metode Penulisan............................................................................................ 1
BAB II
PEMBAHASAN ................................................................................................. 2
2.1 FISIOLOGI.................................................................................................... 2
2.2 PERKECAMBAHAN.................................................................................... 3
2.3 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN 3
BAB III
PENUTUP ........................................................................................................... 6
3.1 Kesimpulan...................................................................................................... 6
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................. vii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG
Fisiologi mempunyai arti yaitu suatu ilmu yang
mempelajari fungsi, proses, dan aktifitas suatu organisme dalam menjaga dan
mengatur kehidupannya.
Dengan mempelajari fisiologi, kita akan dapat lebih memahami
berbagai macam gejala yang ditampakkan oleh tumbuhan.
Pada dasarnya gejala-gejala yang
ditampakkan dapat di jelaskan berdasarkan prinsip kimia dan fisika. Beberapa
proses metabolisme telah dapat dijelaskan secara rinci tentang prinsip prinsip
kimia dan fisika yang terlibat, dimana penjelasan ini telah dapat diterima oleh
para ahli.
Berdasarkan
penjelasan bahwa gejala-gejala yang ditampakkan dapat di jelaskan berdasarkan prinsip kimia dan
fisika. Maka kita dapat melihat prinsip kimia dan
fisika tersebut dalam penjelasan proses perkecambahan yaitu:
·
Proses fisika terjadi ketika biji
menyerap air (imbibisi) akibat dari potensial air rendah pada biji yang kering.
·
Proses kimia terjadi ketika air
masuk pada biji kemuadian air tersebut mengaktifkan embrio untuk melepaskan
hormon Giberelin (GA).
Faktor-faktor
yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan adalah faktor luar dan
faktor dalam. Faktor luar yang
mempengaruhi pertumbuhan pada perkembangan adalah makanan, air, suhu,
kelembapan, oksigen, dan cahaya. Pertumbuhan
juga dipengaruhi oleh faktor-faktor dalam, misalnya gen dan hormon. Hormon tumbuh disebut juga zat
tumbuh. Zat tumbuh ini banyak jenisnya,
antara lain auksin, giberelin, sitokini, asam absisat, gas etilen, asam
traumalin, dan kalin.
1.2
TUJUAN PENULISAN
Makalah ini disusun dengan tujuan
untuk memenuhi tuntutan salah satu mata kuliah, guna memperoleh nilai dan juga
membagi ilmu kepada para pembaca.
Makalah ini membahas tentang FISIOLOGI POHON.
1.3 METODE
PENULISAN
Dalam penyusunan makalah penulis menggunakan metode Browsing
internet. Dengan metode ini penulis mencari segala informasi
memgenai FISIOLOGI POHON melalui internet.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. FISIOLOGI
Fisiologi mempunyai arti yaitu suatu ilmu yang
mempelajari fungsi, proses, dan aktifitas suatu organisme dalam menjaga dan
mengatur kehidupannya. Dengan
mempelajari fisiologi, kita akan dapat lebih memahami bagaimana sinar matahari dimanfaatkan oleh
tumbuhan untuk menghasikan karbohidrat dari bahan baku anorganik berupa air dan
karbondioksida, mengapa tumbuhan membutuhkan banyak air, bagaimana biji
berkecambah, mangapa tumbuhan layu jika kekeringan dan berbagai macam gejala
lainnya yang ditampakkan oleh tumbuhan.
Pada dasarnya gejala-gejala yang
ditampakkan dapat di jelaskan berdasarkan prinsip kimia dan fisika. Beberapa
proses metabolisme telah dapat dijelaskan secara rinci tentang prinsip prinsip
kimia dan fisika yang terlibat, dimana penjelasan ini telah dapat diterima oleh
para ahli.
fisiologi
terkait dengan pertumbuhan yang merupakan proses pertambahan volume yang
irreversible (tidak dapat kembali lagi yang disebabkan adanya pembelahan
mitosis atau pembesaran sel. Alat untuk mengukur pertumbuhan disebut dengan
Auksanometer. Perkembangan adalah
terspesialisasinya sel-sel menjadi struktur dan fungsi tertentu. Perkembangan tidak dapat diukur dengan
ukuran, tetapi dapat dinyatakan dengan perubahan bentuk dan tingkat
kedewasaan. Perkembangan awal suatu tumbuhan
secara garis besar melalui tiga tahap, yaitu : pembelahan sel, morfogenesis,
dan difesensiasi seluler.
1.
Pembelahan sel. Zigot didalam biji tumbuhan mengalami
pembelahan sel mitosis membentuk jaringan embrional.
2.
Morfogenesis (perkembangan
bentuk). Embrio yang terbentuk di dalam
biji memiliki kotiledon dan akar serta tunas rudimeter. Sesudah berkecambah,
akar dan tunas rudimeter tersebut akan berkembang membentuk sistem akar dan
tunas tumbuhan. Proses ini yang dinamakan morfogenesis.
3.
Diferensiasi seluler. Pada tahap ini, jaringan embrional terus
berkembang menjadi struktur dengan fungsi khusus yang akan dimiliki saat
dewasa.
2.2. PERKECAMBAHAN
Berdasarkan
penjelasan diatas bahwa gejala-gejala yang
ditampakkan dapat di jelaskan berdasarkan prinsip kimia dan fisika.
Maka kita dapat melihat prinsip kimia dan fisika tersebut dalam
penjelasan proses perkecambahan berikut ini:
·
Proses fisika terjadi ketika biji
menyerap air (imbibisi) akibat dari potensial air rendah pada biji yang kering.
·
Proses kimia terjadi ketika air
masuk pada biji kemuadian air tersebut mengaktifkan embrio untuk melepaskan
hormon Giberelin (GA). Hormon ini mendorong aleuron (lapisan tipis bagian luar
endosperma) untuk mensintesis dan mengeluarkan enzim.
Enzim bekerja dengan menghidrolisis cadangan makanan yang
terdapat pada kotuledon dan endosperma. Kemudian enzim yang ada
pada biji tersebut misalnya enzim amilase akan mengubah amilun yang terdapat
pada kotiledon menjadi glukosa. Dan glukosa ini diperlukan untuk proses
pembentukan energi bersama oksigen. Selanjutnya, selama pertumbuhan embrio akan
menjadi bibit tanaman.
2.3. FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
Faktor-faktor
yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan adalah faktor luar dan
faktor dalam.
1.
Faktor Luar. Faktor luar yang mempengaruhi pertumbuhan
pada perkembangan adalah makanan, air, suhu, kelembapan, oksigen, dan cahaya.
a.
Makanan
Makanan adalah sumber energi dan sumber materi untuk
mensyintetis berbagai komponen sel. Nutrien yang dibutuhkan tumbuhan bukan
hanya karbon dioksida dan air, tetapi unsur-unsur lainnya. Karbon dioksida
diabsorpsi oleh daun, sedangkan air dan mineral diserap oleh akar.
b.
Air
Air termasuk senyawa utama yang sangat dibutuhkan tumbuhan.
Air berfungsi antara lain untuk berfotosintesis, mengaktifkan reaksi enzimatik,
menjaga kelembapan, dan memebantu perkecambahan biji. Tanpa air reaksi kimia
tidak akan terjadi yang akan mengakibatkan tumbuhan tersebut mati.
c.
Suhu
Tumbuhan membutuhkan suhu tertentu untuk tumbuh dan
berkembang dengan baik, yang disebut dengann suhu optimum. Suhu yang
paling rendah yang masih memungkinkan tumbuh untuk tumbuh disebut suhu minimum.
Suhu yang paling tinggi yang masih memungkinkan untuk tumbuhan tumbuh disebut
suhu maksimum.
d.
Kelembapan
Pengaruh kelembapan udara berbeda-beda terhadap berbagai
tumbuhan. Tanah dan udara yang lembap berpengaruh baik bagi pertumbuhan.
Kondisi lembap menyebabkan banyak air yang diserap tumbuhan dan lebih sedikit
yang diuapkan. Kondisi tersebut mendukung aktivitas pemanjangan sel-sel. Dengan
demikian, sel-sel lebih cepat mencapai ukuran maksimum sehingga tumbuhan
bertambah besar.
e.
Cahaya
Banyaknya cahaya yang dibutuhkan oleh tumbuhan tidak selalu
sama. Umumnya cahaya dapat menghambat pertumbuhan meninggi, karena cahaya
matahari dapat menguraikan auksin (hormon pertumbuhan). Hal seperti ini dapat
kita lihat dengan tanamanan yang tumbuh di tempat gelap akan lebih cepat tinggi
daripada di tempat yang terang. Pertumbuhan yang cepat di tempat gelap disebut etiolasi.
Cahaya juga dapat merangsang pembungaan tumbuhan tertentu.
Ada tumbuhan yang dapat berbunga pada hari pendek (lamanya penyinaran matahari
lebih pendek pada waktu gelapnya). Ada pula tumbuhan yang berbunga pada hari
panjang (lamanya penyinaran lebih panjang daripada waktu gelapnya).
2.
Faktor Dalam. Pertumbuhan juga
dipengaruhi oleh faktor-faktor dalam, misalnya gen dan hormon.
a. Gen
Gen mengandung faktor-faktor sifat keturunan yang dapat
diturunkan pada keturunannya. Gen juga berfungsi untuk mengontrol reaksi kimia
di dalam sel, misalnya sintesis protein. Pembentukan yang merupakan dasar
penusun tubuh tumbuhan, yang dikendalikan oleh gen secara langsung. Maka gen
dapat mengatur pada pertumbuhan melalui sifat yang diturunkan dan
sintesis-sintesis yang dikendalikannya.
b. Hormon
Hormon adalah regulator pertumbuhan yang sangat esensial
yang dibuat pada suatu bagian tumbuhan. Hormon tumbuh
disebut juga zat tumbuh yang komponennya terdiri atas senyawa protein dengan
substansi kimia yang aktif. Zat tumbuh ini banyak jenisnya, antara lain auksin,
giberelin, sitokini, asam absisat, gas etilen, asam traumalin, dan kalin.
-
Auksin. Auksin merupakan senyawa Asam idol Asetat (idol
Acetic Acid/aa) yang dihasilkan di ujung meristem apikal (ujung akar dan
batang). Hormon auksin juga ditemukan pada bagian tanaman yang sedang
mengadakan pertumbuhan memanjang. Adapun fungsi hormon auksin adalah untuk
membantu perkecambahan, merangsang perpanjangan sel, memperpanjang titik
tumbuh, serta merangsang pembentukan bunga dan buah.
-
Giberelin. Fungsi hormon giberelin adalah: berperan
dalam pemanjangan tumbuhan dan merangsang aktivitas kambium, berperan dalam
partenikarpi (pembentukan buah tanpa biji), merangsang pertumbuhan ung sehingga
tanaman dapat berbunga sebelum waktunya, juga menyebabkan tanaman tumbuh tinggi
besar (raksasa).
-
Sitokinin. Hormon ini merangsang pembelahan sel,
merangsang pertumbuhan ke arah samping dari pucuk, dan mempercepat pertumbuhan
akar, serta pelebaran daun. Hormon sitokinin dan auksin dapat bekerja secara
sinergis. Perbandingan kadar hormon sitokinin dan akusin memengaruhi pertumbuhan.
Jika konsentrasi sitokinin lebih tinggi, pembelahan sel terjadi di bagian pucuk
batang.
-
Gas etilen. Gas etilen banyak ditemukan pada buah yang
sudah matang. Gas etilen dapat merangsang pematangan buah karena gas etilen
dapat mengakibatkan respirasi sehingga buah yang keras dan masam akan menjadi
matang, empuk, dan manis. Interaksi gas etilen dan hormon auksin juga akan
merangsang pertumbuhan bunga pada tumbuhan.
-
Kalin. Hormon ini yang mempengaruhi pertumbuhan
organ tumbuhan.
-
Rhizokalin : merangsang pertumbuhan
akar
-
Kaulokalin : merangsang pertumbuhan
batang
-
Filokalin : merangsang pertumbuhan
daun
-
Antokalin : merangsang pembentukan
bunga
-
Asam Traumalin : merangsang
pembelahan sel di daerah luka sebagai mekanisme untuk menutupi luka.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
o
Fisiologi mempunyai arti yaitu suatu ilmu yang
mempelajari fungsi, proses, dan aktifitas suatu organisme dalam menjaga dan
mengatur kehidupannya.
o
Perkembangan awal suatu tumbuhan
secara garis besar melalui tiga tahap, yaitu : pembelahan sel, morfogenesis,
dan difesensiasi seluler.
o
Proses perkecambahan terjadi melalui
proses fisika dan kimia.
o
Faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan adalah faktor luar dan faktor dalam.
o
Faktor luar yang mempengaruhi pertumbuhan
pada perkembangan adalah makanan, air, suhu, kelembapan, oksigen, dan cahaya.
o
Faktor dalam yang mempengaruhi
pertumbuhan, misalnya gen dan hormon.
DAFTAR PUSTAKA
Pratiwi D A dkk. 2007. BIOLOGI
Untuk SMA kelas XII. Jakarta: Erlangga.
Kusnadi, Didik Priyandoko. 2006. BIOLOGI SMA dan MA kelas XII. Jakarta:
Piranti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar