MAKALAH
REKREASI ALAM DAN EKOWISATA
Oleh:
YONATAN
TUAN L. TAINAES
1404040051
JURUSAN
KEHUTANAN
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
NUSA CENDANA
KUPANG
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur dipanjatkan kehadirat TUHAN Yang
Maha Kuasa. Karena atas berkat rahmat
dan tuntunannya makalah ini dapat diselesaikan dengan baik.
Makalah ini disusun dengan tujuan pembuatan untuk
memenuhi tuntutan salah satu matakuliah yaitu REKREASI ALAM DAN EKOWISATA. Penulis juga berharap makalah ini dapat
berguna sebagai media belajar dan berbagi ilmu kepada para pembaca.
Penulis menyadari masih banyak yang harus
disempurnakan dalam makalah ini, untuk itu penulis menerima semua saran dan
kritik yang bersifat membangun dalam penyempurnaan makalah ini. Akhir kata penulis khaturkan limpah terima
kasih kepada pihak-pihak yang sedianya telah membantu dalam penyususnan makalah
ini.
Kupang, Mei
2016
Penulis
DAFTAR ISI
COVER.........................................................................................................................
KATA
PENGANTAR.................................................................................................
DAFTAR ISI................................................................................................................
BAB I. PENDAHULUAN
1.1.Latar
Belakang............................................................................................
1.2.Tujuan..........................................................................................................
BAB
II. PEMBAHASAN
2.1. Pariwisata..................................................................................................
2.2. Ekowisata..................................................................................................
2.3.Jembatan
Gantung Merah (Jembatan Merah) dan Bendungan Kali Dendeng
III.
PENUTUP
3.1. Kesimpulan......................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang.
Indonesia sebagai negara megabiodiversity
nomor dua di dunia, telah dikenal memiliki kekayaan alam, flora dan fauna yang
sangat tinggi. Para explorer dari dunia barat maupun timur
jauh telah mengunjungi Indonesia pada abad ke lima belas vang lalu. Perjalanan eksplorasi yang ingin mengetahui keadaan di bagian
benua lain telah dilakukan oleh Marcopollo, Washington, Wallacea, Weber,
Junghuhn dan Van Steines dan masih banyak yang lain merupakan awal perjalanan
antar pulau dan antar benua yang penuh dengan tantangan.
Kota kupang merupakan ibu kota NTT yang memiliki
julukan Kota Kasih. Kota kupang memiliki
potensi pariwisata yang cukup menjanjikan.
Selain potensi alam pantainya,
banyak situs-situs peninggalan Belanda-Jepang yang tersebar di banyak
tempat yang memiliki potensi
wisata. Sayangnya, pemerintah khususnya Pemerintah
Kota Kupang dan Pemerintah Provinsi tidak melirik potensi ini.
Pariwisata merupakan salah satu kebutuhan
manusia. Pariwisata adalah salah satu jenis industri baru yang
mampu menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang cepat dalam menyediakan lapangan
kerja, peningkatan penghasilan, standar hidup serta menstimulasi sektor-sektor
produktivitas lainnya. Pengertian wisata itu sendiri adalah kegiatan perjalanan
yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan mengunjungi tempat
tertentu untuk tujuan rekreasi, pengembangan pribadi, atau mempelajari keunikan daya tarik wisata yang
dikunjungi dalam jangka waktu sementara.
Ekowisata merupakan suatu bentuk wisata yang
sangat erat dengan prinsip konservasi. Bahkan dalam strategi pengembangan ekowisata
juga menggunakan strategi konservasi. Ekowisata lebih populer dan banyak
dipergunakan dibanding dengan terjemahan yang seharusnya dari istilah
ecotourism, yaitu ekoturisme. Terjemahan yang seharusnya dari ecotourism
adalah wisata ekologis.
1.2. Tujuan
Adapun tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut:
1.
Agar dapat mengetahui hal-hal mengenai pariwisata dan
ekowisata.
2.
Agar dapat mengetahui tempat-tempat wisata/rekreasi yang
berpotensi
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pariwisata.
a.
Definisi.
Pariwisata merupakan salah satu kebutuhan
manusia. Dengan melakukan wisata, manusia dapat sejenak melepas
penat, lelah dan menghilangkan stress, serta sejenak melupakan masalah yang
dialami baik di rumah maupun di kantor. Berdasarkan Undang-Undang No. 9 Tahun 2009 pariwisata
adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta
layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, pemerintah, dan pemerintah
daerah. Pengertian lain tentang pariwisata adalah salah satu
jenis industri baru yang mampu menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang cepat
dalam menyediakan lapangan kerja, peningkatan penghasilan, standar hidup serta
menstimulasi sektor-sektor produktivitas lainnya. Pengertian wisata itu sendiri adalah kegiatan
perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan
mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi, pengembangan pribadi, atau mempelajari
keunikan daya tarik wisata yang dikunjungi dalam jangka waktu sementara.
Sebagai kebutuhan dasar manusia, pariwisata
akan memenuhi kebutuhan manusia untuk berlibur dan berekreasi, kebutuhan
pendidikan dan penelitian, kebutuhan keagamaan, kebutuhan kesehatan
jasmani dan rohani, minat terhadap kebudayaan dan kesenian, kepentingan
keamanan, kepentingan politik, dan hal-hal yang bersifat komersialisasi
yang membantu kehidupan ekonomi masyarakat. Pariwisata dilakukan baik secara
individual, keluarga, maupun kelompok.
Hal-hal yang berhubungan dengan pariwisata
antara lain wisata, wisatawan, dan kepariwisataan. Berdasarkan Undang-Undang No. 10 Tahun 2009 pengertian
wisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok
orang dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi, pengembangan
pribadi, atau mempelajari keunikan daya tarik wisata yang dikunjungi dalam
jangka waktu sementara.
b.
Jenis dan Macam Pariwisata.
·
Bedasarkan Letak Geografis dan Kegiatan Pariwisata
Berkembang :
-
Pariwisata Lokal
Adalah pariwisata setempat, mempunyai
ruanglingkup yang relatif sempit dan terbatas.
Misalnya
wisata di dalam kota.
-
Pariwisata Regional
Adalah pariwisata yang berkembang di suatu
tempat atau daerah yang lebih luas dari lokal dan lebih sempit dari nasional. Misalnya berwisata di pulau Bali.
-
Regional-International Tourism
Adalah kegiatan kepariwisataan yang
berkembang di suatu wilayah internasional yang terbatas, tetapi melewati
batas-batas lebih dari dua atau tiga negara. Misalnya Pariwisata di daerah asean.
-
International Tourism
Nisa juga dikatakan world tourism, yaitu
kegiatan kepariwisataan yang berkembang di seluruh negara di dunia.
·
Berdasarkan Pengaruh Terhadap Neraca Pembayaran
-
In Tourism atau Pariwisata Aktif
Kepariwisataan yang ditandai dengan gejala
masuknya wisatawan asing ke suatu negara. Memasukkan devisa negara.
-
Out-going Tourism atau Pariwisata Pasif
-
Kegiatan pariwisata yang ditandai dengan gejala keluarnya warga negara
sendiri berpergian ke luar negeri sebagai wisatawan.
·
Berdasarkan Alasan atau Tujuan Perjalanan.
-
Business Tourism.
Pengunjung datang untuk tujuan dinas, usaha
dagang atau yang berhubungan dengan pekerjaannya, kongres, seminar, dll.
-
Vacantional Tourism.
Orang yang melakukan perjalanan terdiri dari
orang-orang yang berlibur, cuti, dll.
-
Educational Tourism.
Pengunjung bertujuan studi atau mempelajari
suatu bidang ilmu pengetahuan.
·
Berdasarkan Objeknya.
-
Cultural Tourism.
Motivasi orang-orang untuk melakukan
perjalanan disebabkan karena adanya daya tarik dari seni budaya suatu tempat
atau daerah.
-
Recuperational Tourism.
Bisa juga disebut dengan Pariwisata
Kesehatan, tujuannya untuk menyembuhkan suatu penyakit.
-
Commercial Tourism.
Bisa juga disebut dengan Pariwisata
Perdagangan, yaitu wisata yang dikaitkan dengan kegiatan perdagangan nasional
maupun internasional. Misalnya EXPO, FAIR, dll.
-
Sport Tourism.
Atau Pariwisata Olahraga, yaitu perjalanan yang
bertujuan untuk menyaksikan suatu pesta olahraga.
Misalnya
OLIMPIADE.
-
Political Tourism.
Atau Pariwisata Politik, yaitu perjalanan
yang tujuannya untuk menyaksikan suatu kejadian yang berhubungan dengan
kegiatan suatu negara.
-
Social Tourism.
Perjalanannya tidak menekankan untuk mencari
keuntungan. Misalnya Study tour.
-
Religion Tourism.
Yaitu perjalanan bertujuan untuk melihat
upacara-upacara keagamaan. Misalnya Ngaben.
2.2. Ekowisata
a.
Definisi.
Ekowisata merupakan suatu bentuk wisata yang
sangat erat dengan prinsip konservasi. Bahkan dalam strategi pengembangan ekowisata
juga menggunakan strategi konservasi. Dengan demikian ekowisata sangat tepat dan
berdayaguna dalam mempertahankan keutuhan dan keaslian ekosistem di areal yang
masih alami. Bahkan dengan ekowisata pelestarian alam
dapat ditingkatkan kualitasnya karena desakan dan tuntutan dari para
eco-traveler.
Ekowisata lebih populer dan banyak
dipergunakan dibanding dengan terjemahan yang seharusnya dari istilah
ecotourism, yaitu ekoturisme. Terjemahan yang seharusnya dari ecotourism
adalah wisata ekologis.
Pengertian tentang ekowisata mengalami
perkembangan dari waktu ke waktu.Namun, pada hakekatnva, pengertian ekowisata
adalah suatu bentuk wisata yang bertanggungjawab terhadap kelestarian area yang
masih alami, memberi manfaat secara ekonomi dan mempertahankan keutuhan budava
bagi masyarakat setempat.Atas dasar pengertian ini, bentuk ekowisata pada
dasarnya merupakan bentuk gerakan konservasi yang dilakukan oleh penduduk
dunia.Eco-traveler ini pada hakekatnya konservasionis.
b.
Jenis dan Macam Ekowisata.
·
Wisata pemandangan
-
Objek-objek alam (pantai, air terjun, terumbu karang)
-
Flora (hutan, tumbuhan langka, tumbuhan obat-obatan)
-
Fauna (hewan langka dan endemik)
-
Perkebunan (teh, kopi)
·
Wisata petualangan
-
Kegiatan alam bebas (lintas alam, berselancar)
-
Ekstrem (mendaki gunung, paralayang)
-
Berburu (babi hutan)
·
Wisata kebudayaan dan sejarah
-
Kerajinan tangan (batik, ukiran)
-
Peninggalan bersejarah (candi, batu bertulis, benteng kolonial)
·
Wisata penelitian
-
Pendataan spesies (serangga, mamalia dan seterusnya)
-
Pendataan kerusakan alam (lahan gundul, pencemaran tanah)
-
Konservasi (reboisasi, lokalisasi pencemaran)
·
Wisata sosial, konservasi dan pendidikan
-
Pembangunan fasilitas umum di dekat objek ekowisata (pembuatan sarana
komunikasi, kesehatan)
-
Reboisasi lahan-lahan gundul dan pengembang biakan hewan langka
-
Pendidikan dan pengembangan sumber daya masyarakat di dekat objek
ekowisata (pendidikan bahasa asing, sikap)
2.3. Jembatan Gantung Merah
(Jembatan Merah) dan Bendungan Kali Dendeng.
Kota
kupang merupakan ibu kota NTT yang memiliki julukan Kota Kasih. Kota kupang memiliki potensi pariwisata yang
cukup menjanjikan. Selain potensi alam
pantainya, banyak situs-situs
peninggalan Belanda-Jepang yang tersebar di banyak tempat. Sayangnya, pemerintah khususnya Pemerintah
Kota Kupang dan Pemerintah Provinsi tidak melirik potensi ini.
Selain
pantai dan situs sejarah, banyak tempat yang berpotensi di Kota Kupang namun
belum dikelola pemerintah secara baik.
Misalnya saja Jembatan Merah Kali Dendeng-Fontein, Mata Air Sagu, Kolam
Amnesi, dan masih banyak lagi lokasi yang belum dikenal masyarakat luas.
a. Jembatan Gantung Merah
(Jembatan Merah)
Jembatan
merah yang membentang di atas Kali Dendeng-Fontein tidak hanya difungsikan
sebagai tempat penyebarangan warga, jembatan merah juga difungsikan sebagai
tempat wisata karena keelokan dan nilai sejarahnya.
Bukan
tanpa alasan keelokan jembatan merah Kupang lantaran dibawahnya dialiri air
jernih dan banyak bebatuan gunung di Kali Dendeng yang bermuara di teluk
Kupang. Selain itu, pohon-pohon besar
juga mengelilingi area jembatan sehingga menjadikan suasana nyaman untuk
sekedar berteduh. Jembatan merah sejatinya merupakan peninggalan
penjajah kolonial Belanda. Jembatan ini
pernah runtuh kemudian dibangun pemerintah setempat untuk dijadikan tempat
penyeberangan warga dan berkembang menjadi tempat wisata.
Pemerintah setempat juga membangun beberapa
tempat duduk disertai dengan atap bagi para pengunjung yang ingin berlama-lama
di jembatan tersebut. Sehingga membuat
tempat ini semakin berpotensi untuk dijadikan tempat wisata. Tetapi sayangnya keberadaan tempat ini
tidak begitu dimanfaatkan, padahal jika
dimanfaatkan dengan baik bisa mendatangkan rupiah untuk kesejahtaraan
masyarakat sekitar dan mempercantik tempat ini agar berkembang dan memiliki
potensi wisata yang lebih lagi.
b. Bendungan Kali Dendeng
Selain
tertarik oleh keberadaan Jembatan Merah yang menggantung diatas kali dendeng,
keindahan tempat ini juga ditambah lagi dengan dibangunnya sebuah bendungan
yang tidak jauh dari keberadaan Jembatan Merah.
Bendungan
Kali Dendeng merupakan sebuah konstruksi yang dibangun untuk membendung aliaran
air guna mamenuhi kebutuhan air masyarakat Kota Kupang. Bendungan Kali Dendeng yang mulai dibangun
pada tahun 2007 selesai satu tahun kemudian, semenjak selesai dibangun
(sebenarnya kondisi bendungan ini tak menunjukkan tanda-tanda pekerjaan yang
rampung) dan tak pernah diresmikan, warga Kupang beramai-ramai mengunjungi
tempat ini dengan penuh antusias.
Pembangunannya
yang bertujuan untuk memenuhi dan mendistribusikan air untuk masyarakat Kota
Kupang pada akhirnya juga berkembang menjadi tempat tujuan wisata bagi warga
Kota Kupang. Namun semua keramain itu
tidak berlangsung lama. Karena pada
suatu hari ada seorang warga yang tewas di Bendungan Kali Dendeng. Sejak saat itu bendungan ini mulai sepi
penunjung padahal jika dilihat tempat ini memiliki potensi luar biasa jika
dikembangkan.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpualan
Berdasarkan hasil pembahasan di atas maka dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1.
Pariwisata merupakan salah satu kebutuhan manusia. Dengan melakukan wisata, manusia dapat sejenak melepas
penat, lelah dan menghilangkan stress, serta sejenak melupakan masalah yang
dialami baik di rumah maupun di kantor.
2.
Hal-hal yang berhubungan dengan pariwisata antara lain wisata,
wisatawan, dan kepariwisataan.
3.
Jenis dan Macam
Pariwisata: Bedasarkan Letak Geografis dan Kegiatan Pariwisata Berkembang (Pariwisata Lokal, Pariwisata Regional, Regional-International Tourism, International Tourism), Berdasarkan Pengaruh
Terhadap Neraca Pembayaran (In Tourism atau Pariwisata Aktif, Out-going Tourism atau Pariwisata Pasif), Berdasarkan Alasan atau Tujuan
Perjalanan (Business
Tourism, Vacantional Tourism, Educational Tourism), dan Berdasarkan
Objeknya (Cultural
Tourism, Recuperational Tourism, Commercial Touris, Sport Tourism, Political Tourism, Social Tourism, Religion Tourism).
4.
Ekowisata merupakan suatu bentuk wisata yang sangat erat dengan prinsip
konservasi.
5.
Jenis dan Macam Ekowisata
(Wisata pemandangan, Wisata petualangan, Wisata kebudayaan dan sejarah, Wisata penelitian,Wisata sosial, konservasi dan pendidikan).
DAFTAR PUSTAKA
Cahyantoro, E.
2011. Definisi, tujuan , dan
jenis-jenis rekreasi. http://mbenxxcaem.blogspot.co.id/2011/09/definisi-tujuan-dan-jenis-jenis.html. Di akses pada tanggal 24 September 2016.
Chafid
Fandeli., Mukhlison. 2000. Pengusahaan Ekowisata. Yogyakarta : Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada.
https://id.wikipedia.org/wiki/Pariwisata. Di akes pada tanggal 24 September 2016.
https://id.wikipedia.org/wiki/Ekowisata. Di akses pada
tanggal 24 September 2016.
https://baomongkupang.wordpress.com/2013/02/20/bendungan-dendeng/. Di akses pada tanggal 24 September 2016.
Pos Kupang.
2015. http://kupang.tribunnews.com/2015/06/17/jembatan-merah-kupang-romantis-menarik-dan-indah-panoramanya?page=3. Di akses pada tanggal 24 September 2016.
Suryantara, W.
2011. http://tekatekidipecahkan.blogspot.co.id/2011/09/pariwisata-pengertian-pariwisata.html. Di akses pada tanggal 24 September 2016.
Victory News. http://www.vnewsmedia.com/banyak-potensi-tapi-tak-pernah-diurus/. Di akses pada tanggal 24 September 2016.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar