Jumat, 07 Oktober 2016

MAKALAH REKREASI ALAM DAN EKOWISATA _ JEMBATAN GANTUNG MERAH (JEMBATAN MERAH) & BENDUNGAN KALI DENDENG (Fontein)

MAKALAH
REKREASI ALAM DAN EKOWISATA








Oleh:

YONATAN TUAN L. TAINAES
1404040051





JURUSAN KEHUTANAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
2016
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur dipanjatkan kehadirat TUHAN Yang Maha Kuasa.  Karena atas berkat rahmat dan tuntunannya makalah ini dapat diselesaikan dengan baik.
Makalah ini disusun dengan tujuan pembuatan untuk memenuhi tuntutan salah satu matakuliah yaitu REKREASI ALAM DAN EKOWISATA.  Penulis juga berharap makalah ini dapat berguna sebagai media belajar dan berbagi ilmu kepada para pembaca.
Penulis  menyadari masih banyak yang harus disempurnakan dalam makalah ini, untuk itu penulis menerima semua saran dan kritik yang bersifat membangun dalam penyempurnaan makalah ini.  Akhir kata penulis khaturkan limpah terima kasih kepada pihak-pihak yang sedianya telah membantu dalam penyususnan makalah ini.

Kupang,      Mei  2016

Penulis









DAFTAR ISI
COVER.........................................................................................................................
KATA PENGANTAR.................................................................................................
DAFTAR ISI................................................................................................................
BAB I. PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang............................................................................................
1.2.Tujuan..........................................................................................................
BAB II. PEMBAHASAN
2.1. Pariwisata..................................................................................................
2.2. Ekowisata..................................................................................................
2.3.Jembatan Gantung Merah (Jembatan Merah) dan Bendungan Kali Dendeng
III. PENUTUP
3.1.  Kesimpulan......................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................








BAB I
PENDAHULUAN
1.1.  Latar Belakang.
Indonesia sebagai negara megabiodiversity nomor dua di dunia, telah dikenal memiliki kekayaan alam, flora dan fauna yang sangat tinggi.  Para explorer dari dunia barat maupun timur jauh telah mengunjungi Indonesia pada abad ke lima belas vang lalu.  Perjalanan eksplorasi yang ingin mengetahui keadaan di bagian benua lain telah dilakukan oleh Marcopollo, Washington, Wallacea, Weber, Junghuhn dan Van Steines dan masih banyak yang lain merupakan awal perjalanan antar pulau dan antar benua yang penuh dengan tantangan.
Kota kupang merupakan ibu kota NTT yang memiliki julukan Kota Kasih.  Kota kupang memiliki potensi pariwisata yang cukup menjanjikan.  Selain potensi alam pantainya,  banyak situs-situs peninggalan Belanda-Jepang yang tersebar di banyak tempat yang memiliki potensi wisata.  Sayangnya, pemerintah khususnya Pemerintah Kota Kupang dan Pemerintah Provinsi tidak melirik potensi ini.
Pariwisata merupakan salah satu kebutuhan manusia.  Pariwisata adalah salah satu jenis industri baru yang mampu menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang cepat dalam menyediakan lapangan kerja, peningkatan penghasilan, standar hidup serta menstimulasi sektor-sektor produktivitas lainnya.  Pengertian wisata itu sendiri adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi, pengembangan pribadi, atau mempelajari keunikan daya tarik wisata yang dikunjungi dalam jangka waktu sementara.
Ekowisata merupakan suatu bentuk wisata yang sangat erat dengan prinsip konservasi.  Bahkan dalam strategi pengembangan ekowisata juga menggunakan strategi konservasi.  Ekowisata lebih populer dan banyak dipergunakan dibanding dengan terjemahan yang seharusnya dari istilah ecotourism, yaitu ekoturisme.  Terjemahan yang seharusnya dari ecotourism adalah wisata ekologis.
1.2.  Tujuan
Adapun tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut:
1.      Agar dapat mengetahui hal-hal mengenai pariwisata dan ekowisata.
2.      Agar dapat mengetahui tempat-tempat wisata/rekreasi yang berpotensi
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.  Pariwisata.
a.         Definisi.
Pariwisata merupakan salah satu kebutuhan manusia.  Dengan melakukan wisata, manusia dapat sejenak melepas penat, lelah dan menghilangkan stress, serta sejenak melupakan masalah yang dialami baik di rumah maupun di kantor.  Berdasarkan Undang-Undang No. 9 Tahun 2009 pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, pemerintah, dan pemerintah daerah.  Pengertian lain tentang pariwisata adalah salah satu jenis industri baru yang mampu menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang cepat dalam menyediakan lapangan kerja, peningkatan penghasilan, standar hidup serta menstimulasi sektor-sektor produktivitas lainnya.  Pengertian wisata itu sendiri adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi, pengembangan pribadi, atau mempelajari keunikan daya tarik wisata yang dikunjungi dalam jangka waktu sementara.
Sebagai kebutuhan dasar manusia, pariwisata akan memenuhi kebutuhan manusia untuk berlibur dan berekreasi, kebutuhan pendidikan dan penelitian, kebutuhan keagamaan, kebutuhan  kesehatan jasmani dan rohani, minat terhadap kebudayaan dan kesenian, kepentingan keamanan, kepentingan  politik, dan hal-hal yang bersifat komersialisasi yang membantu kehidupan ekonomi masyarakat. Pariwisata dilakukan baik secara individual, keluarga, maupun kelompok.
Hal-hal yang berhubungan dengan pariwisata antara lain wisata, wisatawan, dan kepariwisataan.  Berdasarkan Undang-Undang No. 10 Tahun 2009 pengertian wisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi, pengembangan pribadi, atau mempelajari keunikan daya tarik wisata yang dikunjungi dalam jangka waktu sementara.
b.        Jenis dan Macam Pariwisata.
·      Bedasarkan Letak Geografis dan Kegiatan Pariwisata Berkembang :
-            Pariwisata Lokal
Adalah pariwisata setempat, mempunyai ruanglingkup yang relatif sempit dan terbatas.  Misalnya wisata di dalam kota.
-            Pariwisata Regional
Adalah pariwisata yang berkembang di suatu tempat atau daerah yang lebih luas dari lokal dan lebih sempit dari nasional.  Misalnya berwisata di pulau Bali.
-            Regional-International Tourism
Adalah kegiatan kepariwisataan yang berkembang di suatu wilayah internasional yang terbatas, tetapi melewati batas-batas lebih dari dua atau tiga negara.  Misalnya Pariwisata di daerah asean.
-            International Tourism
Nisa juga dikatakan world tourism, yaitu kegiatan kepariwisataan yang berkembang di seluruh negara di dunia.
·      Berdasarkan Pengaruh Terhadap Neraca Pembayaran
-            In Tourism atau Pariwisata Aktif
Kepariwisataan yang ditandai dengan gejala masuknya wisatawan asing ke suatu negara. Memasukkan devisa negara.
-            Out-going Tourism atau Pariwisata Pasif
-            Kegiatan pariwisata yang ditandai dengan gejala keluarnya warga negara sendiri berpergian ke luar negeri sebagai wisatawan.
·      Berdasarkan Alasan atau Tujuan Perjalanan.
-            Business Tourism.
Pengunjung datang untuk tujuan dinas, usaha dagang atau yang berhubungan dengan pekerjaannya, kongres, seminar, dll.
-            Vacantional Tourism.
Orang yang melakukan perjalanan terdiri dari orang-orang yang berlibur, cuti, dll.
-            Educational Tourism.
Pengunjung bertujuan studi atau mempelajari suatu bidang ilmu pengetahuan.
·      Berdasarkan Objeknya.
-             Cultural Tourism.
Motivasi orang-orang untuk melakukan perjalanan disebabkan karena adanya daya tarik dari seni budaya suatu tempat atau daerah.
-            Recuperational Tourism.
Bisa juga disebut dengan Pariwisata Kesehatan, tujuannya untuk menyembuhkan suatu penyakit.
-            Commercial Tourism.
Bisa juga disebut dengan Pariwisata Perdagangan, yaitu wisata yang dikaitkan dengan kegiatan perdagangan nasional maupun internasional.  Misalnya EXPO, FAIR, dll.
-            Sport Tourism.
Atau Pariwisata Olahraga, yaitu perjalanan yang bertujuan untuk menyaksikan suatu pesta olahraga.  Misalnya OLIMPIADE.
-            Political Tourism.
Atau Pariwisata Politik, yaitu perjalanan yang tujuannya untuk menyaksikan suatu kejadian yang berhubungan dengan kegiatan suatu negara.
-            Social Tourism.
Perjalanannya tidak menekankan untuk mencari keuntungan.  Misalnya Study tour.
-            Religion Tourism.
Yaitu perjalanan bertujuan untuk melihat upacara-upacara keagamaan.  Misalnya Ngaben.
2.2.  Ekowisata
a.         Definisi.
Ekowisata merupakan suatu bentuk wisata yang sangat erat dengan prinsip konservasi.  Bahkan dalam strategi pengembangan ekowisata juga menggunakan strategi konservasi.  Dengan demikian ekowisata sangat tepat dan berdayaguna dalam mempertahankan keutuhan dan keaslian ekosistem di areal yang masih alami.  Bahkan dengan ekowisata pelestarian alam dapat ditingkatkan kualitasnya karena desakan dan tuntutan dari para eco-traveler.
Ekowisata lebih populer dan banyak dipergunakan dibanding dengan terjemahan yang seharusnya dari istilah ecotourism, yaitu ekoturisme.  Terjemahan yang seharusnya dari ecotourism adalah wisata ekologis.
Pengertian tentang ekowisata mengalami perkembangan dari waktu ke waktu.Namun, pada hakekatnva, pengertian ekowisata adalah suatu bentuk wisata yang bertanggungjawab terhadap kelestarian area yang masih alami, memberi manfaat secara ekonomi dan mempertahankan keutuhan budava bagi masyarakat setempat.Atas dasar pengertian ini, bentuk ekowisata pada dasarnya merupakan bentuk gerakan konservasi yang dilakukan oleh penduduk dunia.Eco-traveler ini pada hakekatnya konservasionis.
b.      Jenis dan Macam Ekowisata.
·         Wisata pemandangan
-          Objek-objek alam (pantai, air terjun, terumbu karang)
-          Flora (hutan, tumbuhan langka, tumbuhan obat-obatan)
-          Fauna (hewan langka dan endemik)
-          Perkebunan (teh, kopi)
·         Wisata petualangan
-          Kegiatan alam bebas (lintas alam, berselancar)
-          Ekstrem (mendaki gunung, paralayang)
-          Berburu (babi hutan)
·         Wisata kebudayaan dan sejarah
-          Suku terasing (orang Rimba, orang Kanekes)
-          Kerajinan tangan (batik, ukiran)
-          Peninggalan bersejarah (candi, batu bertulis, benteng kolonial)
·         Wisata penelitian
-          Pendataan spesies (serangga, mamalia dan seterusnya)
-          Pendataan kerusakan alam (lahan gundul, pencemaran tanah)
-          Konservasi (reboisasi, lokalisasi pencemaran)
·         Wisata sosial, konservasi dan pendidikan
-          Pembangunan fasilitas umum di dekat objek ekowisata (pembuatan sarana komunikasi, kesehatan)
-          Reboisasi lahan-lahan gundul dan pengembang biakan hewan langka
-          Pendidikan dan pengembangan sumber daya masyarakat di dekat objek ekowisata (pendidikan bahasa asing, sikap)

2.3.  Jembatan Gantung Merah (Jembatan Merah) dan Bendungan Kali Dendeng.
Kota kupang merupakan ibu kota NTT yang memiliki julukan Kota Kasih.  Kota kupang memiliki potensi pariwisata yang cukup menjanjikan.  Selain potensi alam pantainya,  banyak situs-situs peninggalan Belanda-Jepang yang tersebar di banyak tempat.  Sayangnya, pemerintah khususnya Pemerintah Kota Kupang dan Pemerintah Provinsi tidak melirik potensi ini.
Selain pantai dan situs sejarah, banyak tempat yang berpotensi di Kota Kupang namun belum dikelola pemerintah secara baik.  Misalnya saja Jembatan Merah Kali Dendeng-Fontein, Mata Air Sagu, Kolam Amnesi, dan masih banyak lagi lokasi yang belum dikenal masyarakat luas.
a.      Jembatan Gantung Merah (Jembatan Merah)
Jembatan merah yang membentang di atas Kali Dendeng-Fontein tidak hanya difungsikan sebagai tempat penyebarangan warga, jembatan merah juga difungsikan sebagai tempat wisata karena keelokan dan nilai sejarahnya.
Bukan tanpa alasan keelokan jembatan merah Kupang lantaran dibawahnya dialiri air jernih dan banyak bebatuan gunung di Kali Dendeng yang bermuara di teluk Kupang.  Selain itu, pohon-pohon besar juga mengelilingi area jembatan sehingga menjadikan suasana nyaman untuk sekedar berteduh.  Jembatan merah sejatinya merupakan peninggalan penjajah kolonial Belanda.  Jembatan ini pernah runtuh kemudian dibangun pemerintah setempat untuk dijadikan tempat penyeberangan warga dan berkembang menjadi tempat wisata.
Pemerintah setempat juga membangun beberapa tempat duduk disertai dengan atap bagi para pengunjung yang ingin berlama-lama di jembatan tersebut.  Sehingga membuat tempat ini semakin berpotensi untuk dijadikan tempat wisata.  Tetapi sayangnya keberadaan tempat ini tidak  begitu dimanfaatkan, padahal jika dimanfaatkan dengan baik bisa mendatangkan rupiah untuk kesejahtaraan masyarakat sekitar dan mempercantik tempat ini agar berkembang dan memiliki potensi wisata yang lebih lagi.


b.      Bendungan Kali Dendeng
Selain tertarik oleh keberadaan Jembatan Merah yang menggantung diatas kali dendeng, keindahan tempat ini juga ditambah lagi dengan dibangunnya sebuah bendungan yang tidak jauh dari keberadaan Jembatan Merah.
Bendungan Kali Dendeng merupakan sebuah konstruksi yang dibangun untuk membendung aliaran air guna mamenuhi kebutuhan air masyarakat Kota Kupang.  Bendungan Kali Dendeng yang mulai dibangun pada tahun 2007 selesai satu tahun kemudian, semenjak selesai dibangun (sebenarnya kondisi bendungan ini tak menunjukkan tanda-tanda pekerjaan yang rampung) dan tak pernah diresmikan, warga Kupang beramai-ramai mengunjungi tempat ini dengan penuh antusias.
Pembangunannya yang bertujuan untuk memenuhi dan mendistribusikan air untuk masyarakat Kota Kupang pada akhirnya juga berkembang menjadi tempat tujuan wisata bagi warga Kota Kupang.  Namun semua keramain itu tidak berlangsung lama.  Karena pada suatu hari ada seorang warga yang tewas di Bendungan Kali Dendeng.  Sejak saat itu bendungan ini mulai sepi penunjung padahal jika dilihat tempat ini memiliki potensi luar biasa jika dikembangkan.















BAB III
PENUTUP
3.1.    Kesimpualan
Berdasarkan hasil pembahasan di atas maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1.      Pariwisata merupakan salah satu kebutuhan manusia.  Dengan melakukan wisata, manusia dapat sejenak melepas penat, lelah dan menghilangkan stress, serta sejenak melupakan masalah yang dialami baik di rumah maupun di kantor.
2.      Hal-hal yang berhubungan dengan pariwisata antara lain wisata, wisatawan, dan kepariwisataan.
3.      Jenis dan Macam Pariwisata: Bedasarkan Letak Geografis dan Kegiatan Pariwisata Berkembang (Pariwisata Lokal, Pariwisata Regional, Regional-International Tourism, International Tourism), Berdasarkan Pengaruh Terhadap Neraca Pembayaran (In Tourism atau Pariwisata Aktif, Out-going Tourism atau Pariwisata Pasif), Berdasarkan Alasan atau Tujuan Perjalanan (Business Tourism, Vacantional Tourism, Educational Tourism), dan Berdasarkan Objeknya (Cultural Tourism, Recuperational Tourism, Commercial Touris, Sport Tourism, Political Tourism, Social Tourism, Religion Tourism).
4.      Ekowisata merupakan suatu bentuk wisata yang sangat erat dengan prinsip konservasi.
5.      Jenis dan Macam Ekowisata (Wisata pemandangan, Wisata petualangan, Wisata kebudayaan dan sejarah, Wisata penelitian,Wisata sosial, konservasi dan pendidikan).






DAFTAR PUSTAKA
Cahyantoro, E.  2011.  Definisi, tujuan , dan jenis-jenis rekreasi.  http://mbenxxcaem.blogspot.co.id/2011/09/definisi-tujuan-dan-jenis-jenis.html.  Di akses pada tanggal 24 September 2016.
Chafid Fandeli., Mukhlison. 2000. Pengusahaan Ekowisata. Yogyakarta : Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada.
https://id.wikipedia.org/wiki/Pariwisata.  Di akes pada tanggal 24 September 2016.
https://id.wikipedia.org/wiki/Ekowisata.  Di akses pada  tanggal 24 September 2016.
https://baomongkupang.wordpress.com/2013/02/20/bendungan-dendeng/.  Di akses pada tanggal 24 September 2016.
Suryantara, W.  2011.  http://tekatekidipecahkan.blogspot.co.id/2011/09/pariwisata-pengertian-pariwisata.html.  Di akses pada tanggal 24 September 2016.
Victory News.  http://www.vnewsmedia.com/banyak-potensi-tapi-tak-pernah-diurus/.  Di akses pada tanggal 24 September 2016.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar