Jumat, 18 Desember 2015

Formasi Ekosistem Hutan



Nama               :           Yonatan T.L. Tainaes
NIM                 :           1404040051
Tugas               :           Ekologi Hutan

Formasi Ekosistem Hutan
Formasi ekosistem hutan merupakan tipe atau bentuk susunan ekosistem hutan yang terjadi akibat pengaruh faktor lingkungan yang dominan terhadap pembentukan dan perkembangan komunitas dalam ekosistem hutan.  Adanya pengelompokan formasi hutan didasari oleh paham tentang klimaks, yaitu komunitas akhir yang terjadi selama proses suksesi.  Paham klimaks berkaitan dengan adaptasi tetumbuhan secara keseluruhan mencakup segi fisiologis, morfologis, syarat pertumbuhan, dan bentuk tumbuhnya, sehingga kondisi ekstrem dari pengaruh iklim dan tanah akan menyebabkan efek adaptasi pohon serta tetumbuhan lainnya menjadi nyata (Arief, 1994).  Hal tersebut akan berpengaruh terhadap bentuk susunan ekosistem hutan (formasi hutan).
Berdasarkan atas faktor lingkungan yang memiliki pengaruh dominan terhadap bentuk susunan komunitas atau ekosistem hutan, maka ekosistem hutan dikelompokkan ke dalam dua formasi, yaitu formasi klimatis dan formasi edafis (Santoso, 1996; Direktorat Jenderal Kehutanan, 1976). Menurut Arief (1994), formasi klimatis disebut juga formasi klimaks iklim, sedangkan formasi edafis disebut juga formasi klimaks edafis.
Pengertian dari masing-masing formasi adalah sebagai berikut.
1.      Formasi klimatis adalah formasi hutan yang dalam pemben¬tukannya sangat dipengaruhi oleh unsur-unsur iklim, misalnya temperatur, kelembapan udara, intensitas cahaya, dan angin.  Ekosistem hutan yang termasuk ke dalam formasi klimatis, yaitu;
A.  Hutan hujan tropis: Hutan hujan tropis merujuk pada tipe hutan di kawasan tropis yang selalu diguyur hujan sepanjang tahun. Tingkat curah hujan kawasan ini cukup tinggi, lebih dari 1200 mm per tahun. Hutan hujan tropis memiliki musim kering yang pendek, bahkan di beberapa tempat hampir tidak pernah mengalami musim kering. Mungkin karena hal tersebut, tipe hutan ini sering disebut hutan everwet (selalu basah) atau evergreen (selalu hijau).
Ciri-ciri hutan hujan tropis:
·            Tipe pohon
Hutan hujan tropis ditumbuhi beragam jenis pohon yang membentuk lapisan tajuk. Secara umum terdapat pohon bertajuk tinggi yang membentuk kanopi menaungi tanaman lainnya, kemudian pohon menengah seperti tanaman merambat dan perdu, dan terakhir tanaman permukaan tanah seperti rumput dan lumut. Pohon-pohon di hutan hujan tropis kebanyakan berdaun lebar, bercabang banyak, dan rimbun. Dengan bentuk daun seperti itu, tingkat penguapan cukup tinggi, sehingga kawasan hutan selalu lembab. Di hutan hujan tropis tidak ada jenis pohon tertentu yang mendominasi kawasan. Semua berbagi tempat dalam ekosistem dengan jumlah yang sedikit-sedikit tapi keragamannya tinggi.
·            Curah hujan
Di sebut hutan hujan karena selalu hujan sepanjang tahun. Bahkan pada tingkat yang paling ekstrem bisa mencapai 10.000 mm per tahun! Kondisi ini ditemukan di Nugini dan bagian Barat Kolombia. Secara rata-rata, hutan hujan tropis di kawasan Asia Tenggara menerima curah hujan sekitar 3000 mm per tahun. Lebih besar dibanding hutan di Basin Amazon yang mendapat curah hujan 2000-3000 mm per tahun. Hutan hujan tropis di Afrika Tengah merupakan yang terkering dengan curah hujan 1500-2000 mm per tahun.
·           Temperatur
Hutan hujan tropis memiliki suhu yang stabil, suhunya berada pada kisaran 20-34°C. Di semenanjung Malaysia suhu rata-rata tahunan berkisar 25-26°C dengan fluktuasi hari terpanas dan terdingin tak lebih 8-9°C. Sedangkan fluktuasi suhu rata-rata bulanan hanya berkisar 2°C. Dalam klasifikasi iklim Koppen, hutan hujan tropis disebutkan memiliki suhu rata-rata di atas 18°C.
·           Sinar matahari
Hutan hujan tropis terletak di lintang 5-10° ke Utara dan Selatan garis Khatulistiwa. Oleh karena itu, wilayah ini mendapatkan penyinaran matahari secara penuh sepanjang tahun. Penyinaran matahari hanya terganggu bila cuaca sedang mendung dan berawan.
B.  Hutan Musim: hutan musim adalah suatu bioma berupa hutan yang biasa ditemukan di wilayah tropika dan subtropika atau iklim monsoon (kemarau dan hujan) dengan macam tumbuhan sejenis. Wilayah-wilayah ini memiliki iklim hangat sepanjang tahun, tapi mengalami musim kering (kemarau) yang tak kalah panjangnya selama beberapa bulan. Hutan Musim termasuk dalam hutan homogen, karena hanya memiliki satu jenis pohon yang mendominasi. Hutan jenis ini banyak terdapat di wilayah asia dan afrika tengah. Hutan ini juga disebut musiman atau ada pula yang menyebut dengan hutan luruh daun, karena pada musim kering yang panjang banyak tumbuhan terpaksa menggugurkan daun-daunnya.
Ciri-ciri hutan musim:
·      Tumbuhan yang dapat hidup dalam hutan musim, umumnya adalah tumbuhan tropofit, yaitu tumbuhan yang mampu beradaptasi dengan musim hujan dan musim kemarau dan tahan terhadap kekeringan.
·      Pada musim hujan daun tumbuhan akan sangat lebat, namun pada musim kemarau hampir seluruh daunnya rontok.
·      Tumbuhan yang ada didalamnya akan membentuk formasi musiman, seperti pada musim kemarau daun meranggas untuk mengurangi penguapan.
·      Nama untuk hutan ini biasanya di ambil dari nama jenis pohon yang mendominasi, misalnya hutan jati, karena yang mendominasi didalamnya adalah pohon jati.
C.  Hutan sabana: hutan sabana adalah padang rumput yang kering dan ditumbuhi semak-semak  belukar dan juga ditumbuhi pepohonan.
Ciri-ciri hutan sabana:
·      Bersuhu panas sepanjang tahun.
·       Hujan terjadi secara musiman, dan menjadi faktor penting bagi terbentuknya sabana.
·      Sabana berubah menjadi semak belukar apabila terbentuk mengarah ke daerahyang intensitas hujannya makin rendah.
·      Sabana akan berubah menjadi hutan basah apabila mengarah ke daerah yangintensitas hujannya makin tinggi.
D.  Hutan tropis:  Hutan tropis adalah hutan alam yang terletak di antara garis 23°27" Lintang Utara dan 23°27" Lintang Selatan, berada pada daerah iklim tropis. Hutan Tropis terdapat di wilayah Asia Selatan dan Asia Tenggara, Australia bagian Utara, sebagian besar wilayah Afrika, Kepulauan Pasifik, Amerika Tengah dan sebagian besar wilayah Amerika Selatan. Luas dari daerah tropis mencakup 30 persen dari keseluruhan wilayah di permukaan bumi.  Di daerah hutan tropis hanya terdapat dua musim yaitu musim hujan dan musim kemarau, dengan curah hujan yang tinggi.



E.   Hutan temperate (hutan 4 musim):  Hutan temperate berada di kawasan Eropa yang memiliki empat musim yakni panas, gugur, dingin (salju), dan semi. Hutan di kawasan itu tak rimbun, daunnya tak selalu hijau. Semak belukar dan rumput juga jarang. Jadi hutan temperate mirip deretan pohon semata, tanpa semak dan rumput.  Pohon di hutan temperate tak tumbuh sepanjang tahun. Pada musim semi dan panas, mereka berkesempatan menggemukkan badan. Namun memasuki musim gugur dan salju, mau tak mau pohon-pohon itu harus “istirahat”. Jadi pertumbuhannya tak secepat hutan tropis.
Ciri-ciri hutan temperate:
·      beriklim sedang yg memiliki 4 musim
·      secara astronomis diantara 23,5 -66,5 LU maupun LS.
·      berisi tumbuhan yang daunnya gugur (meranggas) pada musim tertentu.
F.   Hutan konifer (bioma taiga):  Bioma Taiga adalah suatu hutan yang didalamnya hanya terdapat satu spesies pohon yang sejenis seerti konifer atau pinus dan sejenisnya. Keberadaan taiga dapat dilihat terutama di kawasan belahan bumi bagian utara seperti Rusia, Siberia Utara, dan Kanada Tengah dan Utara. Pertumbuhan taiga pada musim panas berlangsung selama 3 sampai 6 bulan.
Ciri – ciri Bioma Taiga:
·      suhu yang mencapai 0°F di musim dingin dan mencapai 90°F atau lebih pada musim panas.
·      Musim dingin berlangsung sangat panjang dan daerah ini sangat basah karena penguapannya rendah.
·      Taiga juga terdapat di daerah yang beriklim sedang dengan curah hujan mencapai 35 – 40 cm setiap tahun.
·      Bila musim dingin datang, tanah yang ada akan berubah menjadi es dan mencapai 2m dibawah permukaan tanah.
·      Taiga sendiri memiliki tanah yang asam.
·      Tumbuhan yang ada di Taiga ini selalu berwarna hijau sepanjang tahun.
G.  Hutan pegunungan:  hutan pegunungan adalah  Hutan yang tumbuh dan berkembang pada daerah pegunungan pada ketinggian antara 1200 s/d 3350 meter di atas permukaan laut.


2.      Formasi edafis adalah formasi hutan yang dalam pembentukannya sangat dipengaruhi oleh keadaan tanah, misalnya sifat-sifat fisika, sifat kimia, dan sifat biologi tanah, serta kelembapan tanah. Ekosistem hutan yang termasuk ke dalam formasi edafis, yaitu;
A.  Hutan Rawa:  Hutan rawa adalah hutan yang tumbuh dan berkembang pada tempat yang selalu tergenang air tawar atau secara musiman hutan tersebut tergenang air tawar. Secara periodik daerah-daerah yang terletak di dekat aliran sungai bila musim hujan selalu tergenang akan terbentuk hutan rawa.  Selain itu Hutan rawa juga biasanya terdapat di belakang hutan payau atau mangrove.
Ciri-ciri hutan rawa:
·      tumbuh pada daerah-daerah yang selalu tergenang air tawar.
·      tidak dipengaruhi iklim.
·      umumnya terletak dibelakang hutan payau dengan jenis tanah aluvial dan aerasinya buruk.
·      Tegakan hutan selalu hijau dengan pohon-pohon yang tinggi bisa mencapai 40 m dan terdiri atas banyak lapisan tajuk.
B.  Hutan pantai:  Hutan pantai adalah hutan yang terletak di sepanjang pinggir pantai dan tidak terpengaruh oleh keadaan iklim.
Ciri-ciri hutan pantai:
·      Daerah daratan (umumnya merupakan rawa) yang berbatasan dengan laut.
·      vegetasi hutan pantai mmpunyai sifat-sifat khusus, diantaranya; menjalar dengan geragih yang panjang sampai ± 40 m, berakar besar dan panjang, akarnya biasa disebut akar tunjang (akar hawa) mempunyai sifat geotropisma – (negatif).
C.  Hutan mangrove:  Hutan mangrove adalah ekosistem dengan ciri khusus di mana lantai hutannya tergenang oleh air yang tinggi permukaannya  dipengaruhi oleh pasang dan surutnya air laut. Ekosistem mangrove masuk dalam lingkup ekosistem pantai karena ia terletak pada kawasan perbatasan antara ekosistem air laut dan ekositem darat.  Ekosistem mangrove atau Hutan mangrove adalah ekosistem hutan yang ditumbuhi oleh berbagai jenis tanaman mangrove. Daerah dalam hutan mangrove akan tergenang saat pantai sedang pasang, dan akan bebas dari genangan saat laut surut.
Ciri-Ciri Hutan Mangrove:
·      Tanah hutan mangrove tergenang secara berkala.
·      Ekosistem mangrove juga mendapat aliran air tawar dari daratan.
·      Terlindung dari gelombang besar serta arus pasang surut laut.
·      Air di wilayah hutan mangrove berasa payau.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar